Pasar wage

[Angga]

Usai ditetapkan status dari Pasar Induk menjadi pasar kota beberapa tahun lalu, Pasar Wage Purwokerto terus mengalami perombakan. Pengelola ingin menjadikan pasar wage memiliki daya tarik lain sebagai tujuan wisata belanja.

Kepala pasar wage Sudarto kemarin mengatakan bila dikelola dengan baik terutama dari estetika dan kebersihan pasar itu bisa bisa diproyeksikan menjadi tempat wisata belanja sperti halnya Malioboro di Yogyakarta dan Sukowati di Bali.

Rencana ini belum menjadi rencana Pemkab Banyumas, namun sebagai pengelola dirinya bersama staf yang ada bersama-sama dengan para pedagang terus melakukan upaya agar Pasar Wage memiliki budaya yang baik. Karena konsep itu dilakukan secara teknikal dirinya sebagai kepala pasar.

“Sebenarnya wisata itu kan berhubungan dengan Sapta Pesona, apalagi Banyumas saat ini sedang gencar menggerakan warganya untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya mengembalikan Adipura, sehingga upaya Pasar Wage sebagai tempat umum yang bersih dan sehat tentu menjadi prioritas utama” unkap Darto.

Mengarah ke pasar wisata, pengelola lebih mengupayakan gerakan gerakan mandiri warga pasar wage yang membudayakan kebersihan dan keindahan.

“Kami terus memacu semangat para pedagang untuk bersih-bersih setiap saat, tak hanya mengandalkan Jum at bersih. Selain itu, dibagian belakang pasar kami buat mini agro yang dijadikan fitrasi polusi” jelas Kepala Pasar yang pernah menjadi Kepala Pengelola Wisata Baturaden itu.

Pasar yang hanya seluas 1 hektar itu tak bisa terlalu diandalkan untuk perencanaan besarnya, seperti pembangunan taman misalnya. Sementara ini untuk jualan dan tempat parker saja sudah penuh.

“Setiap hari ada 1000 sampai 1500 pedagang, 2000 sepeda motor, 200 mobil yang hadir di pasar wage. Sementara TPS yang kecil juga masih menjadi kendala, namun kami tetap bertekad untuk bisa mengubah pasar wage menjadi bersih dan nyaman untuk berbelanja” lanjut Sudarto.

Tahapan untuk menjadikan pasar yang bersih sudah dimulai, dengan gerakan kebersihan setiap saat. Di beberapa titik sudah diberi pot-pot bunga, meski mengorbankan tempat untuk beberapa lapak, para pedagang tak keberatan jika pengelola pasar mengarahkan pada kebersihan dan keindahan.